Sabtu, 08 Juni 2013

Rindu Merindukanmu

teruntuk tuan teka-teki.

ada yang harus segera dipahami dari note kesekianku ini.
masih tentang rindu. tapi ini rindu yang senja, rindu yg sebentar lagi tutup usia, rindu yang hampir bosan merindukan dia.

aku rindu mengerjapkan kelopak mata, agar si bulu mata jatuh bergeser kebawah mata
aku rindu melihat deretan angka, kolaborasi kembar antara jam dan menit pada jam digital
aku rindu mata-mata jeli dan tangan-tangan jahilku yg selalu meletakkan namanya di kolom 'search', kemudian melacak informasi dan keberadaannya. bukan lebay, tapi sekedar memastikan bahwa ia baik-baik saja
aku rindu pada sepasang bibir, yang dulu senantiasa berceloteh ria kepada benda mati ketika aku memiliki cerita mengenainya
aku rindu mimik polos dengan wajah yg merah merona saat berada didekatnya, meski ia tak pernah menyadari keberadaanku
aku rindu pada jemari-jemariku yg dulu gemar meneriakkan namanya dalam aksara yg tak pernah kutemu sebagai suara
aku rindu debar yang selalu sabar. jangankan menanyakan kabar, melihatku saja ia samar-samar.

aku memang perindu ulung, tak pernah jera melafadzkan rindu.

tunggu. rinduku sudah habis?
ah ternyata ada lagi.

aku rindu menulis namanya pada sehelai tissue, kemudian kuterbangkan bersama angin. sekiranya nanti, esok, atau mungkin lusa surat rinduku ini sampai kepadanya, ketahuilah, bahwa rindu ini pun tak butuh dirindukan kembali olehnya :)

dear mr. puzzle,
aku memang merindukanmu tanpa alasan, tapi bukan berarti tanpa balasan juga kan?
ya itu seandainya kau tau, tapi sepertinya kau tak akan pernah tau, jadi nagaimana bisa kau membalasnya. hehe

1lagi yang wajib kau tau, mr. puzzle. iya. ini kesimpulan dari catatan sampah seekor burung pungguk sepertiku.
aku rindu
aku rindu
aku rindu
aku rindu merindukanmu

salam dari orang yg sedang (berusaha) tidak lagi merindukanmu

CSM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar