Rabu, 27 Juli 2016

Teruntuk Kekasihku, Lelaki Masa Depanku


Selamat malam, Sayang

Entah sudi ataupun jijik jika kusebut kau lelakiku di masa depan, maaf untuk itu. Haha Begitu percaya dirinya aku  menjadi wanitamu kelak sampai lupa meminta persetujuanmu terlebih dahulu. Entahlah. tapi denganmu, imajiku selalu menggambarkan tentang kita di masa depan. tentang cinta yang lahir dari sepasang mata, tentang rindu yang kini telah didewasakan waktu.
Begitu banyak hal-hal absurd yang kita lewati. terlalu banyak. Jika disuruh  menuliskannya aku tak pernah sanggup. Sudahlah, biar semesta saja yang merangkumnya

Sayang, aku pernah berjanji pada dirisendiri untuk tidak berdiksi, berfiksi maupun mempublikasi  tentang kisah cinta kita di social media, karna sungguh setelah mengenalmu aku sulit berkata-kata, bukan karna tidak ada kesan saat bersamamu, atau karna aku tak mencintaimu atau menyembunyikanmu dari makhluk makhluk astral yang selalu ingin tau. Tidak. Sama sekali bukan karna itu. Tapi karna aku memang tak ingin. Setelah begitu banyak perdebatan batin yang tak mampu kusimpan sendiri, akhirnya aku memutuskan untuk menulis ini.

Kau adalah lelaki yang bisa memutar haluanku kesegala arah asal tujuannya tetap kamu
Kau adalah lelaki yang keindahannya hanya ingin kuninkmati sendiri tanpa perlu kuumbar sana sini
Kau adalah senyaman-sanyamannya rumah untuk kutinggali hingga renta

Sayang, sebenarnya ada banyak hal yang ingin kuungkapkan kepadamu, tapi lagi lagi aku bisu dihadapanmu, begitu banyak pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal di benakku dan memaksaku untuk menumpahkannya ke dalam sebuah surat digital, barangkali ini bisa membuatku sedikit lebih lega. Mudah-mudahan begitu. Tak peduli kau mau membacanya atau tidak.

Sayang, setelah kerikil kecil yang menghantam hubungan kita beberapa minggu lalu karna kesalahanku itu apakah bisa kau memaafkanku seutuhnya? Aku percaya kau pemaaf, tapi bagaimana jika kau tidak bisa melupakannya? Bagaimana jika kau berubah dan sengaja membiarkanku hanya untuk kau jadikan tumbal balas dendam?
Ah sayang, tak seharusnya aku meragukan keikhlasanmu dalam memafkan. Tapi sayang... setelah kejadian itu rasa cintaku semakin besar kepadamu tapi diikuti  rasa ragu atas dasar prasangka-prasangka naïf buatanku sendiri.

Aku percaya, segalanya terjadi bukan tanpa alasan. Tuhan mempertemukan kita dengan cara yang tak disangka-sangka, begitupula ketika Tuhan menguji kita. Semoga segalanya bisa kita lewati dan berakhir bahagia ya. Sebab aku tak ingin kita menjadi sia-sia.

Sungguh tak ada niatku sedikitpun menggantikan posisimu di hatiku. Jika ada, itu bukan cinta, tapi hanya perasaan semu yang jika aku berkedip sedetik saja bias hilang. Tapi denganmu, entah bagaimana jadinya aku jika kukedipkan mata ini lalu kau menghilang perlahan. Membayangkannya saja aku takut.

Sayang, Aku sekarang paham, ada batasan-batasan yang tadinya lumrah dan biasa aja dilakukan (menurutku dulu) namun setelah memiliki kekasih segalanya harus dibuang. Ya, aku memang bodoh, dan cintamu lah yang membimbingku, guru bagi sesalku.

Kini dengan kesabaranmu yang megah itu, sedikit demi sedikit kau mampu meluruhkan egoku, cintamu tak pernah berubah dan selalu bertambah dari waktu kewaktu. Ya, aku tau itu.
Tapi sayang, tau kah kau selalu saja ada yang mengganjal di hati ku? tak peduli seberapa keras kau meyakinkanku, ragu selalu lebih dulu menghantuiku. Aku tidak meragukan ketulusanmu, tapi aku meragukan diriku yang selalu over thinking terhadapmu. Mungkin aku delusional atau masochist atau sebagainya. Sebenarnya aku risih dengan sikapku. tapi.. Entahlah. Aku hanya tidak ingin kehilanganmu. Itu saja.

Kenapa kusebut delusional? karna aku adalah seorang pencemburu. Aku tak ingin ada yang mencintaimu selain aku, walaupun aku mampu menyembunyikannya dihadapanmu tapi aku tak mampu berdamai dengan diriku sendiri. Selalu saja beranggapan bahwa kau tak setia, bahwa kau selingkuh dgn mencari-cari apasaja yang gak logis untuk kujadikan pembelaan, gak peduli walaupun nantinya aku sendiri yang makan hati. Ini yang kusebut masochist dalam artian suka melakukan hal yang menyiksa diri sendiri. Tentang masalalumu, tentang keisenganmu aku selalu ingin tau padahal itu gak ada gunanya juga buatku. Kau tak perlu khawatir sayang. Ini masih normal. khawatir saja ketika aku sudah tak lagi mengkhawatirkanmu dan sudah tak lagi cemburu kepadamu.

Sayang, maaf atas sikapku. Entahlah, akhir-akhir ini aku jadi sering menjengkali diriku sendiri, aku bosan dengan diriku yang gak ada perubahan dalam hal apapun, aku masih merasa begitu banyak kekurangan, selalu bertanya dalam hati apakah aku pantas kau cintai? Apakah kau tak bosan denganku? sedang aku bosan dengan diriku sendiri. Hal hal seperti itu yang akhirnya membuatku menerka-nerka isi hatimu. Namun ketika keadaan memaksaku menyerah, menyekapku dalam mental block tak berkesudahan ini, kau adalah alasanku untuk tetap bangkit dan tersenyum melewati hari, terimakasih karna selalu ada.Semoga terus dan selalu.

Dari pengorbananmu, dari kesabaranmu, dari kelembutan hatimu, dari caramu bersikap, dari matangnya pikiranmu, aku semakin sadar bahwa selain cinta, aku juga mengagumimu dan aku beruntung dicintai lelaki sehebat kamu. Semoga aku ganjil yang ingin kau genapi. Dan aku akan terus berusaha menjadi lebih baik lagi. Untukku. Untukmu. Untuk kita. Untuk masa depan kita.Untuk semua yang ingin kubahagiakan nantinya.

Sayang,  2 malam ini kau kudiamkan, begitu pula sebaliknya. Sungguh aku tak bermaksud mengabaikanmu. Malah justru kufikir kaulah yang tak mau ku ganggu, kau bosan denganku dan menjauh pelan-pelan tanpa kabar. bagaimana denganku? sedih? sangat. tapi akupun berusaha menyembunyikannya, aku memang aanaknya sensitif, bisa membalas kode darimu. Biar skor kita 1 sama. hehe.

Sayang, Kau fikir aku tak rindu? Kau fikir aku tak mengkhawatirkanmu? Kau salah. Aku begitu mengkhawatirkanmu, bahkan aku tak bisa berdamai dengan rindu bercampur prasangka-prasangka yang berdesakan di kepala. tapi aku diam. sebab jika kau mencintaiku, segalanya akan sampai, meski kau tak mencariku setidaknya apa yang kau rasakan serupa denganku. Lalu jika kau fikir aku bahagia tak mendapati kabarmu, kau salah besar. Justru ini menyiksaku. Sudah kubilang aku tak ingin merasa kehilangan cintamu walau hanya sedetik. 2 malam puasa sapa membuatku kurus. Tapi alasan-alasan diatas juga menjadi faktor utamanya. Kau mungkin marah dan bertanya-tanya kenapa kulakukan ini, maaf karna fikiranku memang lagi gak karuan, aku benar-benar minta maaf sayang. tapi percayalah, selain itu tidak ada apa-apa lagi. Aku hanya tidak inggiin kau menjadi sasaran moodbreakerku untuk 2 malam ini, jadi biarlah aku bermonolog dengan diriku sendiri hingga kembali pulih.

Meski tak ada kabar dariku, bukan berarti aku ingin hilang darimu. Tuhan tau, namamu kusebut lebih dari 60 x dalam sehari. Tuhan tau, berapa liter air mata yang terbuang karna memikirkanmu. Tapi jika kau memang tak menantikan kabarku atau bahkan senang karna nyaris melupakanku, aku bisa apa? :'(
Biar Tuhan yang menyampaikan betapa rindunya aku padamu, betapa khawatirnya aku, dan betapa inginnya aku menghabiskan sisa umurku bersamamu kelak.

Serupa bumi yang berotasi.
kau adalah porosku.
tanpamu, siang dan malamku tetap sama.
kelam.

Sayang, Maaf jika aku sering membuatmu kesal. Jangan pernah bosan bersamaku. Sebab kutau Tuhan tau aku mencintaimu lebih dari itu.

Dear kekasihku, Aku titip kesehatanmu ya..

Dari aku yang ingin menjadi satu dari beribu macam harapanmu di masa depan,
Icut.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar